Selasa, 09 Februari 2010

tentang financial

Sektor keuangan yang berkembang dengan baik dianggap sebagai prasyarat penting dalam upaya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Berbagai peneilitan telah membuktikan bahwa terdapat hubungan kausal dua arah antara sistem keuangan yang berfungsi secara baik dan berkembang secara positif dengan pertumbuhan ekonomi suatu Negara.


Sistem keuangan merupakan suatu sistem terdiri dari unit-unit lembaga keuangan baik institusi perbankan maupun lembaga keuangan bukan bank serta pasar yang saling berinteraksi secara kompleks dengan tujuan memobilisasi dana untuk investasi dan menyediakan fasilitas sistem pembayaran dan settlement untuk pembiayaan aktivitas komersial.

Dalam suatu sistem keuangan, peran lembaga keuangan adalah melakukan fungsi intermediasi dari yang memiliki dana kepada yang membutuhkan dana. Di dalam proses intermediasi ini termasuk didalamnya termasuk proses mentransformasi dan mengelola resiko.Sementara itu peran pasar keuangan adalah menyediakan forum dimana klaim keuangan dapat diperdagangkan sesuai dengan aturan tertentu yang disepakati. Pasar keuangan juga merupakan forum untuk memfasilitasi manajemen dalam aktivitas transformasi resiko dan mengidentifikasi harga pasar.



Berbagai teori yang didasari oleh pengalaman dihampir semua negara di dunia menunjukkan bahwa sistem keuangan memilik peran yang sangat vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai literatur menunjukkan bahwa perkembangan sistem keuangan mempengaruhi tingkat tabungan, investasi, inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara. Berbagai penelitian juga menyimpulkan bahwa negara-negara yang memiliki tingkat perekonomian maju adalah negara-negara yang berhasil mengembangkan sistem keuangan yang dapat berfungsi dengan efisien, stabil, bertumbuh secara sehat serta memiliki ketahanan yang baik. Walter Bagehot dan John Hicks, misalnya, melalui penelitiannya meyakini bahwa sistem keuangan memainkan peran penting dalam memobilisasi dana guna membiaya era industrialisasi Inggris dan menjadikan Inggris menjadi negara yang maju seperti sekarang.

Sementara itu, pelajaran dari berbagai krisis di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa lemahnya penerapan good corporate governance dan manajemen resiko, inefisiensi di pasar keuangan, pengaturan dan pengawasan sistem keuangan yang tidak efektif, moral hazard, serta tingginya tingkat korupsi dan nepotisme dalam sistem keuangan telah menyebabkan biaya informasi dan biaya transaksi dalam sistem keuangan menjadi sangat tinggi dan tidak mencerminkan harga yang sebenarnya atau disebut agency problem. Selanjutnya, agency problem yang memicu asset price bubbles akan menyebabkan sistem keuangan menjadi tidak stabil, rentan terhadap gejolak internal maupun eksternal serta tidak mampu berfungsi dengan semestinya. Ketika terjadi suatu guncangan seperti misalnya kenaikan harga energi, lonjakan nikai tukar bahkan perubahan suhu politik, akan dengan mudah mengguncang sistem keuangan dan menimbulkan gelombang kebangkrutan dalam sistem keuangan. Sistem keuangan yang berada dalam kondisi tidak stabil dan tidak mampu menjalankan fungsi-fungsinya dengan semestinya telah terbukti mempengaruhi secara negatif pertumbuhan ekonomi.



Berdasarkan hal tersebut diatas, karakteristik sistem keuangan yang ideal adalah sistem keuangan yang :

<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Dapat berfungsi dengan baik dan efisien yaitu dalam :

<!--[if !supportLists]-->(i) <!--[endif]-->Memobilisasi tabungan,

<!--[if !supportLists]-->(ii) <!--[endif]-->Mengalokasikan sumber daya secara optimal,

<!--[if !supportLists]-->(iii) <!--[endif]-->Memantau tata kelola perusahaan secara baik,

<!--[if !supportLists]-->(iv) <!--[endif]-->Pengelolaan resiko, dimana resiko dapat dinilai dan diberi harga secara wajar, dialokasikan dan dikelola secara efisien

<!--[if !supportLists]-->(v) <!--[endif]-->Memfasilitasi transaksi barang dan jasa

<!--[if !supportLists]-->(vi) <!--[endif]-->Memberikan perlindungan kepada konsumen dan investor

<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Stabil, yaitu semua komponen utama sistem keuangan yaitu, lembaga keuangan, pasar keuangan dan sistem pembayaran serta infrastruktur keuangan lainnya haruslah dalam kondisi yang sehat dan stabil. Sabirin (2002) menyatakan bahwa ukuran suatu bank atau lembaga keuangan dapat dikatakan sehat (sound) dan stabil adalah apabila institusi tersebut dapat menunjukkan kemampuanya dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada nasabah tanpa adanya bantuan dari pihak luar (pemerintah maupun otoritas terkait). Sedangkan pasar keuangan yang stabil adalah apabila pelaku pasar pada pasar modal maupun pasar uang (misalnya investor) masih percaya untuk melakukan transaksi pada tingkat harga yang merupakan refleksi dari fundamental ekonomi dan volatilitas harga pasar yang tidak ekstrem dalam jangka pendek. Sementara itu, sistem pembayaran yang sehat dan stabil adalah sistem pembayaran yang mampu memfasilitasi penyelesaian transaksi keuangan secara cepat, aman dan efisien. Lebih jauh lagi, menurut Nasution (2003), untuk menjamin bahwa lembaga keuangan dan pasar uang dapat menjalankan perannya dengan baik, maka semua unsur yang mempengaruhi lembaga keuangan dan pasar modal dimaksud diharapkan dalam kondisi yang kondusif dan tidak bermasalah, misalnya sektor riil yang mendukung, kebijakan moneter tidak menimbulkan distorsi, kebijakan fiskal juga kondusif, integritas sistem pembayaran tetap terjaga, dan semua komponen lainnya memberikan dorongan terciptanya lembaga keuangan yang sehat dan integritas pasar keuangan.

<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Memiliki ketahanan yang baik, yaitu dapat menyerap guncangan-guncangan baik eksternal maupun internal.

<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Bertumbuh secara sehat, yaitu sistem keuangan dapat terus bertumbuh untuk menjadi lebih maju serta dengan mudah menyesuaikan diri serta mampu memberikan antisipasi yang tepat terhadap semua perubahan yang terjadi pada lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya termasuk mengakomodasi fenomena-fenomena baru seperti munculnya fenomena globalisasi keuangan dimana liberalisasi pasar modal dan pergerakan modal secara bebas, kemajuan teknologi serta maraknya inovasi baik jasa maupun produk-produk keuangan, telah berkontribusi dalam menciptakan tingkatan globalisasi keuangan yang tidak dapat diketahui, dengan memberikan keuntungan-keuntungan yang besar namun juga resiko-resiko yang baru.



Oleh karena itu, Sistem keuangan yang dalam, dapat menjalankan fungsi-fungsi tersebut diatas secara efisien, stabil, memiliki ketahanan yang baik serta bertumbuh secara sehat akan sangat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.



Lebih jauh lagi, dalam menentukan arah perkembangan sistem keuangan maupun reformasi sektor keuangan suatu Negara serta mengukur apakah sistem keuangan telah berfungsi dengan baik, perlu dilihat dan diukur tingkat kedalaman sektor keuangan dan efisiensinya. Pada berbagai tingkat ekonomi suatu Negara terutama di Negara berkembang, reformasi keuangan dan penentuan arah perkembangan sistem keuangan banyak dikaitkan dengan pendalaman keuangan (financial deepening).

0 komentar:

Posting Komentar