Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak stabil pada transaksi awal pekan ini, Senin 23 Agustus 2010. Tidak ada faktor di dalam negeri yang cukup kuat untuk mendorong rupiah bergerak menguat cukup signifikan.
Meski demikian, peluang penguatan rupiah juga terbuka jika arus dana asing yang masuk masih cukup besar ke dalam negeri.
"Tapi, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi di dalam negeri seperti inflasi, juga akan menjadi perhatian pelaku pasar," kata analis pasar uang dari PT Harvest International Futures, Toni Mariano, kepada VIVAnews di Jakarta, hari ini.
Menurut dia, sebagian pemodal asing memang masih berminat untuk masuk ke pasar saham. Kondisi itu yang diharapkan dapat mendorong rupiah bergerak lebih baik.
Masuknya dana asing, Toni melanjutkan, sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun. Situasi itu yang akhirnya memicu rupiah menguat terhadap dolar hingga beberapa hari terakhir.
"Pada transaksi hari ini, rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran 8.960-9.000 per dolar AS," ujar dia.
Sementara itu, berdasarkan data kurs tengah di Bank Indonesia, rupiah pada transaksi akhir pekan lalu, Jumat 20 Agustus 2010 berada di level 8.965 per dolar AS, atau menguat tipis dibanding posisi 8.967 per dolar AS pada perdagangan Kamis 19 Agustus 2010.
Sedangkan menurut data Bloomberg pagi ini, rupiah berada di level 8.982,5 per dolar AS.
• VIVAnews
Minggu, 22 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar